Sunday, 4 November 2012

Hakekat Nilai-nilai Pancasila



Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan merupakan hal yang penting bagi hidupnya.

Pancasila sebagai suatu kesatuan sistem memiliki dasar-dasar atau asas yaitu :        
            1. Dasar Ontologis sila-sila Pancasila

Dasar Ontologis Pancasila itu adalah Manusia yang memiliki hakikat mutlak monopularis. Hakekat dasar ini disebut sebagai dasar antropologis. Subjek pendukung pokok sisal-sila Pancasila itu adalah Manuisa. Ini dapat dijelaskan bahwa yang Berketuhanan Yang Maha Esa,yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan, dan yang berkeadilan adalah Manusia itu sendiri.
Manusia sebagai pendukung pokok sila Pancasila secara ontologis memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu, sifat kodrat manusia dan kedudukan kodrat manusia.

            Yang termasuk sifat kodrat manusia adalah sebagai mahluk individu dan sebagai mahluk sosial.
            Yang termasuk kedudukan kodrat manusia adalah sebagai mahluk pribadi yang berdiri sendiri dan sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa.

            2. Dasar Epistemologis sila-sila Pancasila.

            Pancasila sebagai suatu sistem filsafat, juga termasuk sistem pengetahuan. Artinya bahwa Pancasila itu dijadikan pedoman atau dasar pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam hidup dan kehidupan.
            Dasar Epistemologis Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan dasar ontologisnya. Kalau manusia merupakan basis ontologis dari Pancasila, maka dengan demikian mempunyai implikasi terhadap bangunan epistemology yaitu bangunan epistemology yang ditempatkan dalam bangunan filsafat manusia.

Tiga hal yang menjadi persoalan yang mendasar dalam Epistemologi yaitu :
            a. Tentang sumber pengetahuan manusia
            b. Tentang teori kebenaran pengetahuan manusia
            c. Tentang watak pengetahuan manusia.

            3. Dasar Aksiologis sila-sila Pancasila

            Dasar Aksiologis sila-sila Pancasila itu adalah nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila itu sendiri.
Terdapat berbagai macam teori tentang nilai dan tergantung pada titik tolak dan sudut pandangnya masing-masing.
Max Scheler, bahwa nilai itu pada hakikatnya berjenjang, artinya tidak sama tingginya dan luhurnya.
Dalam kenyataannya, nilai itu ada yang lebih tinggi dan ada yang lebih rendah. Pandangan manusia terhadap nilai itu berbeda, ada sekelompok orang mendasarkan pada orientasi pada nilai material, ada yang sebaliknya yaitu berorientasi pada nilai nonmaterial.bahkan yang nonmaterial itu lebih bersifat mutlak bagi manusia. Nilai material relative lebih mudah di ukur yaitu dengan menggunakan indera maupun seperti alat pengukur lainnya seperti : berat, lebar, luas dsb.

            a. Teori Nilai

            Berdasarkan tinggi rendahnya nilai itu dapat digolongkan menjadi empat yaitu “
            a.Nilai kenikmatan
            b.Nilai kehidupan
            c.Nilai kejiwaan
            d.Nilai kerohanian.

Walter G.Everet menggolongkan nilai-nilai manusiawi ke dalam delapan kelompok yaitu :
            a.Nilai ekonomis
            b.Nilai kejasmanian
            c.Nilai hiburan
            d.Nilai sosial
            e.Nilai watak
            f.Nilai estetis
            g.Nilai intelektual
h.Nilai keagamaan :                                                                                                1. Nilai material
2. Nilai vital
            3. Nilai kerohanian : a. nilai kebenaran
                                                              b. nilai keindahan
                                                              c. nilai kebaikan
                                                              d. nilai religius

Pancasila sebagai nilai dasar Fundamental bagi bangsa Indonesia
Nilai-nilai Pancasila itu bersifat objektif dan subjektif
Nilai objektifnya adalah :
a. makna yang terdalam dari rumusan pancasila itu adalah sifatnya yang   umum universal dan abstrak.
b. Inti nilai pancasila itu tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia.
c.Pancasila yang terkandung didalam Pembukaan UUD 1945, memenuhi syarat sebagai pokok kaidah yang fundamental.

      Nilai subjkektifnya :
      > keberadaan nilai-nilai Pancasila itu sendiri terlekat pada bangsa Indonesia itu sendiri.
a.nilai pancasila itu timbul dari bangsa Indonesia sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa materialis.
b.   Nilai Pancasila itu merupakan filsafat ( pandangan hidup ) bangsa Indonesia sehingga merupakan jati diri bangsa, yang diyakini sebagai sumber nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan dan kebijaksanaan.
c.   di dalam nilai-nilai Pancasila itu terkandung ketujuh nilai-nilai
kerohanian .

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA.

Dasar artinya : landasan atau pondasi.
Dasar Negara adalah suatu pondasi yang terdiri dari unnsur yang kuat dan kokoh untuk mendirikan suatu Negara.

            Pancasila Ideology terbuka

            Ideology adalah gabungan dari dua kata majemuk idea dan logos yang berasal dari bahasa yunani eidos dan logos artinya suatu gagasan yang berdasarkan pemikiran yang sedalam-dalamnya dan merupakan pemikiran filsafat. Dalam arti luas adalah keseluruhan cita-cita, nilai-nilai dasar dan keyakinan-keyakinan yang harus dijungjung tinggi sebagai pedoman normative.

            Pancasila sebagai ideology Negara indonesia artinya : sebagai suatu pemikiran yang memuat pandangan dasar dan cita-cita mengenai sejarah,manusia,masyarakat,hukum dan Negara Indonesia yang bersumber dari kebudayaan Indonesia.

            Pancasila sebagai ideology Negara Indonesia mengandung nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, yaitu cara berpikir dan cara kerja perjuangan.

Cirikhas ideology terbuka : nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakatnya sendiri. Yang dasarnya dari consensus ( kesepakatan ) masyarakat, tidak diciptakan oleh Negara, melainkan ditemukan dari masyarakat itu sendiri.

Ideology terbuka adalah ideology yang dapat berinteraksi dengan perkembangan jaman dan adanya dinamika secara internal.


            Sifat ideology

            Sifat ideology memiliki tiga dimensi yaitu :
1. dimensi realitas yaitu nilai-nilai yang terkandung di dalamnya bersumber dari nilai-nilai yang hidup dari masyarakat
2.   Dimensi Fleksibilitas yaitu melalui pemikiran baru tentang dirinya, memberikan penyegaran pada dirinya, memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu ke waktu.

      Factor pendorong keterbukaan ideology Pancasila

1.kenyataan dalam proses pembangunan nasional.
2. kenyataan menunjukkan bahwa bangkrutnya ideology yang tertutup cenderung meredupkan perkembangan dirinya seperti komunisme ditinggalkan oleh sebagian besar Negara-negara eropa.
3. tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi.

      Batas-batas keterbukaan ideology Pancasila

1. mencegah berkembangnya paham liberalisme
2. larangan terhadap pandangan ekstrim yang menggelisahkan kehidupan masyarakat
3. larangan terhadap ideology yang lain
4. penciptaan peraturan harus melalui consensus.
           

Related Post:

0 comments:

Post a Comment

Powered by Blogger.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Iptek-4u - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons